nge-teh di sore hari @linow lake

nge-teh di sore hari @linow lake

Selasa, 15 Januari 2013

5 Fakta tentang Febri

Fakta berbicara, di awal tahun masehi 2013 dan tidak lama lagi angka pada data diri "umur" akan berubah, berharap juga akan ada fakta data "status perkawinan" bisa berubah juga. Insya Allah. AMIN.

Well, nama saya Febrianty, namun biar lebih singkat bisa dipanggil Febri saja. Beberapa saat terakhir ini saya baru menyadari beberapa fakta tentang diri saya. Maka dari itu saya coba untuk menuliskan blog saya kali ini dengan judul "5 Fakta tentang Febri", yang isinya 5 fakta tentang diri saya.

Lima fakta tentang Febri:

1. Muslimah
Bersyukur dilahirkan dari keluarga dan lingkungan dengan mayoritas muslim. Menjadi muslim adalah atas izin Allah SWT, karena dengan izinNya lah, hidayah Islam diberikan pada saya. Dan, Insya Allah, mati pun dalam Islam yang Khusnula Khotimah. Amin.
Saya putuskan berjilbab, sejak 2004 di awal semester pertama kuliah S1 di Bandung. Saya ingat, sebelum lulus dari pendidikan tingkat SMK, saya bernazar kalau setelah saya menjadi salah satu pegawai tetap di perusahaan tertentu maka saya akan mengenakan jilbab. Tapi, alhamdulillah nazar ini tidak diperkenankan oleh Allah SWT. Bayangkan saja, kalau saya harus menunda berapa tahun untuk mengenakan jilbab dan kalau menunggu hingga saya bekerja dan diterima jadi pegawa tetap terlebih dahulu lalu mengenakan jilbab, bisa saya pastikan kalau sampai saat ini saya belum mengenakan jilbab.
Sebagai muslimah, banyak perbaikan diri yang bisa dilakukan yang tentu tuntunannya itu dari Al-Qur'an dan Sunnah. Saya pribadi memang masih jauh dari kesempurnaan terutama dalam pengetahuan dan pengamalan dalam Islam, namun semua bisa diawali dengan niat dan lakukan dari hal kecil serta kontinyu atau rutin. Karena seperti itu pula lah Nabi Muhammad SAW mencontohkan, serta mengajarkan optimisme kalau hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Bismillahirrahmanirrahim, berubah !!! Hehehhe.
Mulai memperbaiki sholat dan sholat di awal waktu baik yang wajib dan sunnah (terutama tahajud & dhuha), yang sebenarnya sholat itu untuk diri kita sendiri, bahkan kalau keseharian saya kurang baik, maka saya akan mengecek pelaksanaan sholat saya. Lalu perbanyak dzikir dan baca & hafal Al-Qur'an & terjemahannya, shodaqoh/zakat seikhlasnya, puasa wajib & sunnah dan jalin silaturahmi.
Insya Allah, target saya bisa menjadi hafizah... Amin,,


Proud to be Moslem and I Love My Hijab

2. Akademis dan Bisnis
Saya akhirnya menyadari kalau dua kata akademis dan bisnis ada dalam diri saya dan tidak bisa saya pisahkan. Ya, keduanya mengalir dalam semangat & cita saya. Hal ini menurut saya adalah fakta yang harus saya syukuri dan berusaha saya seimbangkan dan membuat keduanya memang menjadi keahlian saya. dan itu yang saat ini saya coba asah. Well, pikir dipikir, rasa dirasa, ingat diingat dan pada akhirnya saya bisa menyimpulkan kedua hal ini bersumber dari kedua orang tua saya. Mama saya sendiri adalah pengajar anak-anak TK dan Bapak saya selain beliau cerdas, beliau pun adalah wiraswasta. Cocoklah dengan diri ini, bagaimana bisa kedua hal yang berbeda ada dalam diri ini, but proud because of that. Saya sangat bersyukur dan bangga lahir menjadi anak beliau-beliau ini, meskipun Mama mendapatkan gelar di akhir namanya untuk memenuhi sertfikasi guru dan Bapak sendiri tidak memiliki gelar, namun Mama & Bapak bisa men-sarjana-kan anaknya bahkan selangkah lagi akan me-master-kan anaknya yang tertua. Bagi saya, beliau-beliau ini memiliki gelar doktor bahkan professor yang sebenarnya dalam hidup ini. Saya pribadi takkan sanggup membalas kasih sayang dan pengorbanan mereka bahkan untuk satu tetes keringat beliau. Namun, Insya Allah dalam setiap langkah dan cita ada tujuan untuk membahagiakan dan selalu ingin membuat beliau bangga memiliki anak seperti saya. "Itu"-(kata Pak Mario kalau mau mengakhiri kalimat-kalimat yang diucapkan. heheheh)


"Setelah Nabi Muhammad SAW, Mama & Bapak adalah teladan nyata dalam hidup saya"

Kalau dari segi akademis, saya sebenarnya biasa-biasa saja. Toh, waktu SD, rangking 1 itu gak ada di raport saya. Huhuhu. Tapi, seiring berjalan waktu, bahkan baru dimulai saat lulus kuliah S1, saya baru merasakan yang namanya geregetan untuk sekolah. Baru merasakan bahwa lebih nikmat menuntut ilmu daripada mencari duit. Sampe bisa ada rasa iri tuh kalau udah lihat orang-orang kuliahnya sampe S3 dan bisa merinding nih kalau dengar kata "Professor". Itu otak dikasih makan apa yah? Fiuh, tapi sebenarnya tidak harus sekolah kok kalau mau nambah ilmu, coba ajah baca disekitar kita, mengamati kejadian-kejadian di sekitar kita dan ambil hikmah di balik itu semua. Selain saat ini, masih betah untuk berstatus mahasiswa, sambil kerja juga dan kerjaannya adalah nuntut ilmu. Alhamdulillah yah. Serasa pengen terus berstatus mahasiswa nih, semoga bisa lanjut lagi deh status mahasiswanya ini dan ada sumber dana beasiswa untuk sekolah lagi plus kalau bisa ke luar negeri. huhuhuhu ... rakus banget yah?!! Kalau sudah berilmu, maka biarkan duit yang mencari saya.... ckckck... teteup banyak maunya yah?!!!

Nah, dari segi bisnis, saya dari kecil udah menjual. Yup, jualan jasa sapu angkot. Hohoho,, dasar anak kecil, seneng banget waktu itu diupah dengan uang Rp. 100,- tapi yang baru dan diupahnya seikhlas pemilik angkot ajah. Alhamdulillah ditabung deh hasilnya dan bisa beli boneka seharga Rp. 12.000 (pasti ini ada tambahan dari ortu deh). Trus, saat menempuh pendidikan SMK dan lagi sibuk-sibuknya di kelas tiga mulai tuh nafsu dagangnya keluar. Bukannya konsen untuk persiapan kelulusan sekolah, ini malah dagang, sampe-sampe orang rumah pun ditawarin. Namun, karena gak nurut ma ortu, y sudah ditegur deh sama Allah, biar berhenti dulu dagangnya, fokus sekolah dulu. Huhuhuh... baru deh nurut. Eh, malah lanjut kuliah mulai lagi tuh gak nurut ma ortu. Lihat barang unik atau bagus dikit ajah, udah deh pasti otak untuk ngedagangin muncul, dan modalnya apalagi kalau bukan uang bulanan dari ortu. Hehe... dan hasilnya keuntungannya ditunda boooo alias tidak balik modal. Well, just take the experience. Nah, gak kapok dan kepedean dengan nyalurin nafsu dagang, Mulai dari jualan pulsa (alhamdulillah untungnya jga gak keliatan, lah ini pulsanya juga dipake untuk pribadi sih), jualan kimbab (diberhentikan sementara waktu tp kalau mulai apakah ibu kantin kampus masih mau dititip ya? dan tetep untungnya juga gak tahu berapa-minus juga kayakanya), ikut oriflame (udah off soalnya gak make make up sich, kan gak lucu nawarin barang tp kita sendiri tidak menggunakan), herbalife (sekalian untuk sehat sambil langsingkan badan), jualan jilbab (mandek dipemasarannya), jualan baju kaos anak-anak (mandek di modal padahal bisa dengan 1,3juta tp tidak punya segitu euy) nah yang terakhir nih jualan Twin Tulipware, perlengkapan rumah tangga, lumayan sih, lumayan susah maksudnya...tp selagi awal ini saya coba untuk pasang-pasang promo-promo lebih aktif. Sekalian juga nih, coba ngembangin brand cahayacordova untuk toko online saya, yang isinya yah... yang saya jual, jualan campuran gitu lah, yah semoga bisa jalan dalam waktu dekat ini. AMIN. Kalau dipikir-pikir sih, sebenarnya udah bagus nih jiwa bisnis nya tapi kurang polesan di kepercayaan diri ilmu marketingnya. Harus banyak belajar, baca dan berani coba. 
Prinsip bisnis yang saya punya. Kalau saya pribadi, nawarin barang ke orang lain itu berusaha sebagai cara berkomunikasi, lebih kepada memberitahu kalau saya jualan ini, ini dan ini sehingga orang juga beli karena ingin dan butuh serta tahu kemana harus mencari kebutuhannya. Saya sangat menghindari yang namanya customer saya adalah 3F (Family, Friend dan Fools), karena bisnis kita akan lambat berkembang bahkan bisa berhenti, walaupun saat ini memang masih teman yang beli, tetapi saya tidak merasa puas di situ. Saya berinterkasi dengan internet setiap harinya, nah ini yang ingin full saya manfaatkan untuk belajar dan aplikasikan marketing. saya sangat sadar, lambat memang bahkan bisa dibilang belum mulai, tapi setidaknya saya sedang menuju kearah persiapan konsep untuk memasarkan produk secara luas. Mengutamakan kejujuran, karena baik penjual maupun pembeli adalah manusia. Dengan kita jujur terhadap produk yang kita jual, sebenarnya kita sudah bisa mulai mendapatkan kepercayaan pelanggan. Dan selanjutnya adalah mempertahankan kepercayaan pelanggan lalu kepuasan pelanggan sehingga pelanggan loyal pada kita. Berusaha membuat pelanggan kita puas dan tidak merasa terpaksa membeli karena "tidak enak" sudah ditawarin sehingga membeli sekali saja, kalau bisa membuat pelanggan itu balik lagi dan lagi, kenapa? karena pelanggan setia kita tahu dimana mendapatkan kebutuhannya dan dimana mendapatkan pelayanan yang baik, dan ini karena pelanggan membeli karena butuh. Sebisa mungkin keuntungan tidak terlalu tinggi, saya tidak munafik kalau jualan ingin untung juga, tapi ternyata ada hal lain, yaitu kepuasan batin kalau pelanggan puas dan suka dengan barang dan pelayanan. Dan efeknya adalah ke keuntungan juga kan?!
Semoga bisa berbisnis dengan ilmu, cerdas, kejujuran, empati dan simpati. Amin

3. Comfortable Zone
Mmmm... comfortable zone, harus hati-hati nih kalau udah merasa nyaman pada satu kondisi atau tempat tertentu. Karena, kalau sudah merasa nyama, akan sulit untuk berkembang dan mempelajari hal-hal baru, ya iyalah namanya juga zona nyaman. Fakta dalam hal ini, saya sangat nyaman jika berada di dalam kamar saya dengan akses internet dan makanan & minuman yang terjangkau dengan tangan dalam posisi duduk di depan laptop. Siapa sih yang gak suka dengan ruangan kamar yang bersih dan rapih, tapi saya sendri heran dengan fakta bahwa saya tidak bisa mempertahankan kondisi ruangan dan kamar saya dalam keadaan bersih dan rapih lebih dari setengah jam. Fiuh, dan saya akan membiarkan ruangan saya semakin berantakan dan semakin dipenuhi dengan benda-benda yang tidak berada di tempat semestinya. Bisa kebayangkan bagaimana kamar saya? Yah, inilah karena diri saya dipengaruhi oleh rasa malas yang tinggi. Bayangkan saja, bagaimana kondisi meja belajar atau kerja saya, tumpukan buku dan benda-benda di atasnya yang tidak pernah bisa enak dipandang posisinya. Saya pun heran dan tidak tahu bagaimana membuat benda yang telah saya gunakan bisa disiplin untuk saya kembalikan ke tempat semula. Tapi, inilah zona nyaman saya, zona dimana saya mengerjakan tugas kantor, kuliah dan kegiatan lainnya. Dari zona inilah, tidak menghambat pikiran ini untuk membayangkan ide-ide kreatif, termasuk membayangkan ide mau masak apa untuk sarapan.
Nah, lanjut lagi, zona dimana saya merasa nyaman, adalah bagaimana saya bisa bekerja tanpa harus banyak berinteraksi atau berbicara di depan orang banyak. Bisa dibilang, saya akan mengerjakan tugas yang diberikan ke saya, khusyu' mengerjakannya, dan syukur-syukur kalau ada yang tidak saya mengerti akan saya minta penjelasannya. Dan akhir, kalau dah selesai akan saya submit tuh kerjaan ke yang empunya atau pemberi pekerjaan. Saya pribadi terbilang orang yang tidak terlalu aktif untuk berinteraksi dengan banyak orang dalam bekerja (kecuali pada orang-orang dekat saya). Mungkin, karena saya yang pemalu dan kurang percaya diri jadi banyak diam dalam bekerja (kecuali ngobrol sama teman-teman dekat ajah). Selain kerja, dengan berinteraksi bersama laptop dan internet, membuat saya nyaman untuk menulis/blogging dan browsing. Kalau gak dengan laptop, pasti asyik dengan buku-buku. Hohoho... !!!

be careful with the comfortable zone




4. Mudahnya mendapatkan buku
Dibandingkan masuk ke toko baju, aksesoris, sepatu, tas dan peralatan cewe-cewe, saya akan sangat mudah dan cepat mendapatkan buku-buku yang akan saya beli. Tidak peduli, apakah buku tersebut sudah saya rencanankan sebelumnya atau belum. Bahkan, akan ada tambahan-tambahan judul buku yang tidak masuk dalam planning beli buku. Kalau bukan karena keterbatasan isi dompet, mungkin isi toko buku akan saya borong... (lebay juga kayaknya kalau belinya setoko). Sanagt senang baca buku, apa lagi bacanya sambil tiduran... udah deh... serasa dunia itu sangat tenang dan damai. KAta-kata itu terangkai dan mengalir lembut kedalam ruang pikir dan imajinasiku. Cita-citanya, punya mini library dengan rak buku yang unik. Wush.. bisa-bisa gak keluar-keluar rumah nih... hihihihi.
Oh ya, entah kenapa, sampai sekarang saya belum tertarik membaca buku karangan Andrea Hirata. Termasuk Harry Potter, buku tersebut sepertinya tidak menarik perhatianku. Kebanyakan aku membeli buku tentang Islam, Sholat, Kisah-kiah inspiratif, manajemen, kepribadian dan lainnya. Pengen banget tuh bisa punya ensiklopedia Islam dan Nabi Muhammad SAW. Tapi, mahalnya minta ampun, sama pengen punya Al-Qur'an muslimah. Wah...banyak deh... buku-buku  yang pegen kubeli.
Tapi, yang utama dan harus setiap hari kubaca adalah Al-Qur'an. Ingin menjadikan Al-Qur'an sebagai pewangi jiwaku dan penenang hatiku serta menjadi penerang akhlakku. Amin...





I Love Book

5. Masak ini masak itu
Nah...nah...nah ini... hobi yang butuh bantuan orang lain untuk jadi korban. Secara saya pribadi suka masak tapi makannya yang gak doyan. Masak nya juga gak bisa dikit dan seporsi ajah, pasti jadinya untuk lebih dari seorang. Heheheh...
Suka ngebayangin masakan tertentu atau dapat resep dari teman,... pasti udah gak sabar pegen langsung dieksekusi di dapur kosan. Tapi, alhamdulillah beberapa cukup berhasil dan lainnya saya tidak beruntung. ada nih makanan orang Korea yang aku buat sediri dengan resep dan petunjuk dari teman yaitu Kimbab. Percobaan pertama berhasil dan Alhamdullillah beberapa bulan bisa dijual ke kampus, namun mandek karena ternyata capek. Heheheh... jadi pengen punya warung makan. Amin
Hobi yang satu ini perlu diasah lebih rajin lagi, karena menyangkut perut dan lidah hajat orang banyak. Yuk, memasak..... This is it,... masakanan ala Chef Febri..mmm Yummy

Meoggo Kimbab

Selasa, 08 Januari 2013

Tumbler cantik


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Syubidu bidu lala... syubidu bidu lala... yuhuuuuuuuuuu,...
Hai para sahabat yang budiman, huhuhuh. Apa kabar semua nih,? Insya Allah baik dunk. 
Mmmm... kali ini saya mau utak-atik lagi nih blog. Biar lebih fresh isinya, mau share nih salah satu produk dari Twin Tulipware yaitu Tumbler. Tumbler salah satu produk plastik dari Twin Tulipware, dan saya bisa pastikan masih banyak pilihan produk plastik yang bisa jadi pelengkap perabot rumah tangga.

 Big Tumbler (minat? sms ke 022-61461100 yah)


 Trumpet Tumbler (minat? sms ke 022-61461100 yah)


Selain tumbler yang cantik, Twin Tulipware juga mengeluarkan produk plastik yang lain, seperti baby feeding, single lunch box dan banyak lain lagi. Kalau mau lihat pilihan-pilihan lainnya, bisa dilihat di gambar ni beberapa pilihannya.:


Beberapa Produk Twin Tulipware yang sedang promo juga nih sahabat (minat? sms ke 022-61461100 yah)
 

Oh ya selain produksi produk-produk plastik Twin Tulipware diproduksinya di Indonesia, ada beberapa kelebihan nih yang dimiliki produk plastik Twin Tulipware, antara lain adalah:

* ANTI MICROBIAL, UNBREAKABLE, BPA FREE
* Semua produk Twin Tulipware bersertifikat FOOD GRADE dengan standard Grade EXCELLENT (aman utk makanan)
* Wadah tanpa tutup aman utk menghangatkan makanan, bisa utk mengukus, direbus (misal utk keperluan sterilisasi)


Trus, bicara tentang tumbler nih, tumber di Twin Tulipware ada dua jenis dengan masing-masing memiliki pilihan warna yang cantik-cantik dan pastinya berkualitas donk sahabat. Dibuat nya aja dari biji plastik. Bisa dilihat nih di bawah link video pembuatan tumbler Twin Tulipware yang mewakili produk-produk plastik Twin Tulipware. Yuk mariiiiiiiiiiii.....................

 


 Nah, selamat mengoleksi Tumbler cantik dari Twin Tulipware yah... untuk menemani hari-hari lebih berwarna-warni.... yuhuuuuuuuuuuuu...

Untuk yang berminat nyari-nyari info tentang produk-produk cantik dan berkualitas dari Twin Tulipware atau mau sukses bersama Twin Tulipware, feel free deh untuk contact saya melalui sms. 022-61461100. Dimana pun sahabat dan kapan pun... mau memiliki dan bergabung, bisa saya bantu.

Sekian dulu yah tentang Tumbler dan produk Twin Tulipware lainnya di blog saya berikutnya. Huhuhuhuh.